Sabtu, 13 November 2010

Pemanasan global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Read More..

Mewspadai Sampah Di Tengah Lingkungan Kita

Musim hujan telah tiba dan membasahi lingkungan serta pemukiman kita semua. Bagi lingkungan yang tertata apik tentu musim hujan tidak menimbulkan banyak masalah. Namun untuk lingkungan yang kumuh berbagai masalah tentu akan timbul. Terutama untuk sampah yang menumpuk di saluran-saluran pembuangan yang mampat, karena sistem sanitasi dan drainase yang tidak terkonsep secara matang.

Sampah yang menumpuk tersebut tentunya akan banyak mengganggu kita, disamping menimbulkan bau yang tak sedap. Sampah inipun akan banyak menimbulkan penyakit. Untuk sampah yang banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang hidupnya Bakteri Coli. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim hujan, tentunya akan menimbulkan wabah muntaber atau diare., DB dan lain sebagainya.. Sampah juga bisa mengundang datangnya kawanan tikus dan serangga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, penyakit kuning, penyakit cacing perut , Malaria dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan sampah bisa mencemari air permukaan, air tanah , lahan pertanian dan juga bisa mencemari udara yang menyebabkan permasalahan pada manusia dan ekosistem.nya. Hal ini akan menimbulkan ancaman yang lebih serius lagi, karena memasuki awal Tahun 2010 ini curah hujan tentunya akan menngkat tajam. Sehingga dipastikan akan timbul banjir dan genangan di mana-mana, ditambah dengan sistim pertahanan tubuh kita yang menurun..

Sampah yang mencemari lingkungan pada jaman modern ini, bukan hanya sebagai zat hasil buangan kehidupan sosial masyarakat saja ( sisa makanan, plastik, bagian tumbuhan dsb )., tetapi sampah ini juga bisa berasal dari buangan aktifitas teknologi manusia ( waste ), yang mencakup juga zat-zat buang kimiawi atau juga aktifitas nuklir. Oleh karena itu komposisi kimia yang dikandung sampah sangat bergantung lokasi pemukiman , terutama yang memiliki drainase yang berhubungan langsung dengan lingkungan industri.

Sampah yang berupa bahan organik berasal dari aktifitas manusia sebagai makhluk sosial disebut dengan sampah rumah tangga ( Garbage ). Sedangkan senyawa/ bahan yang berasal dari sisa aktifitas manusia dalam bidang teknologi disebut dengan zat buang ( Waste ). Contoh yang tergolong zat buang adalah Carbon Monoksida . CFC dan Green House Gas dan lapin sebagainya..

Di tengah masyarakat, sampah memang menimbulkan hal yang pelik, sebab sampah adalah bahan yang harus diibuang dengan benar karena sifatnya yang racun. Namun demikian terdapat juga komponen sampah yang bernilai ekonomis, oleh karena itu dalam pengelolaan sampah disarankan untuk tidak mengesampingkan aspek daur ulang. Apalagi dengan semakin mahal dan terbatasnya sumber daya alam, maka recycled ( daur ulang ) sampah menjadi pilihan alternatif untuk menghemat biaya produksi suatu bahan, ketimbang kita memproduksi dari bahan mentah ( raw-materials ).

Definisi Sampah / Zat Buang
Sejauh ini belum ada kesepakatan internasional tentang batasan sampah / zat Buang, hal ini disebabakan karena setiap pihak / lembaga atau badan lainnya, memiliki interprestasi yang berbeda mengenai sampah. Sebagai contoh batasan sampah menurut United Nations Environment Program ( U N E P ), sampah adalah senyawa atau bahan yang terbuang atau sengaja dibuang atau harus dibuang menurut undang-undang di negara yang bersangkutan. Ketetapan ini sesuai dengan Basel Convention.

Basel Convention adalah konvensi yang didirikan pada Tahun 1989 , tetapi mulai menerapkan hasil-hasil konvensinya pada tahun 1992, Konvensi ini didirikan untuk mengontrol keamanan barang ekspor dan import antara negara negara erop
Sedangkan batasan sampah / Zat Buang menurut United Nations Statistics Division ( UNSD ) sampah adalah bahan yang bukan produk utama atau bukan bahan yang menjadi tujuan utama untuk diproduksi, didistribusikan atau dikonsumsi. Sampah bisa juga dihasilkan dari bahan sisa pada proses ekstraksi bahan mentah, baik ekstraksi tahap menengah atau ekstraksi akhir, atau sebagai hasil buangan aktifitas manusia. Kategori sampah juga bisa diterapkan untuk sisa daur ulang sampah itu sendiri ataupun bahan sisa dari penggunaan hasil daur ulang sampah.

Batasan menurut Negara Negara Eropa ( EU ) yang dikategorikan sebagai sampah / Zat Buang yang dibuang, perlu atau memang harus dibuang menurut amandemen 75/442/ EC dari Waste Frame Work Directive adalah senyawa atau bahan yang tidak digunakan lagi selama belum aman dan bahan yang tidak memiliki guna lagi untuk lingkungan dan kesehatan manusia.

Demi penyelamatan lingkungan dari ganasnya sampah, maka Inggris pada Th 1994 mengeluarkan perundang undangan tentang sampah yang disebut Waste Management Licensing Regulations yang mendifinisikan sampah sebagai senyawa atau bahan yang diputus kepemilikannya oleh produsen / seseorang karena dibuang atau berniat dibuang atau memang harus dibuang, kecuali untuk bahan yang telah diatur oleh Waste Directive ( Peraturan mengenai sampah )
Read More..

Bencana Alam

Sebenarnya sebuah Negara Kalulistiwa yang dilimpahi anugerah oleh Sang Pencipta dengan kekayaan sumber alam hayati dan non hayati, sudah seharusnya didiami oleh insan yang sarat dengan perlilaku moralitas sebagai rasa sukur kepada Sang Pencipta. Betapa tidak kita memiliki 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif . Masihkah kita bersikap menepiskan moralitas kita, bila salah satu gunung tersebut menyelimuti hati kita dengan kepiluan.Media mana yang tidak meliput specifikasi Merapi pada saat ini. Lengkap dengan predikat gunung tergarang di dunia, type gunung dan alas an geologis mengapa Merapi bertemperamen seperti ini, sejarah kapan Merapi menggegerkan masyarakat dunia dan dampak yang ditimbulkanya. Demikian juga letusan pada periode ini (meski kita tidak tahu pasti kapan peride berkutnya bakal meletus lagi) yang terjadi sejak akhir Oktober hingga mimggu ke dua Nopember 2010, masih saja Merapi membuat repot masyarakat Indonesia dan dunia. Hal ini wajar saja lantaran Merapi terletak di tengah pemukiman padat masyaralat yang tersebar di Kab Boyolali, Kab. Klaten. Kab Magelang Jawa Tengah dan Kab Sleman DI Jogjakarta.

Maka lengkap sudah penderitaan masyarakat kita bila kita mencemati laporan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) yang meriliskan merilis data bahwa 83 persen wilayah Indonesia rawan bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, angin topan, letusan gunung berapi, hingga kebakaran hutan dan sejak 10 tahun terakhir, telah terjadi 6 ribu bencana alam.

Setelah bencana alam tsunami yang melanda masyarakat Aceh tahun 2004 silam, bencana letusan Gunung Meapi yang terhebat selama 100 tahun ini sangat menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja bila kita membayangkan betapa besar kerugian harta benda (rumah,sawah dan ladang, ternak dan lain sebagainya), belum lagi korban jiwa yang mendekati 190 korban jiwa dan ratusan ribu warga yang mengungsi di daerah yang aman ( diluar radius 25 km dari Merapi).

Tetapi bukan itu saja yang seharusnya melatarbelangi suatu upaya dan kepedulian yang besar dari kita semua, yaitu sebuah latarbelakang yang berhubungan dengan karakter Gunung Merapi yang susah ditebak, tetapi letusanya mampu membawa dampak sistemik bagi masyarakat yang memusarinya. Akhirnya sebuah alternatif yang paling memungkinkanpun bisa kita rencanakan dengan sebuah relokasi menyangkut ratusan ribu warga. Dengan alasan kita tidak mungkin membiakan sekali lagi bila mereka menjadi korban keganasan Merapi.

Merekolasi mereka tentu saja kita harus pula memberikan kepedulian tentang masyarakat sekitar Merapi sebagai masyarakat sosial, yang mengais hidup dari bertani dan beternak. Sebagian besar dari mereka hanya memiliki ketrampilan bertani sayuran di ladang sebagai petani gurem. Hal ini membawa sebah konsekuensi bahwa tehnik bertani dengan sistim pertanian di sawah irigasi masih asing bagi mereka.

Dengan kehidupan social tersebut maka mereka bukan tidak mungkin untuk menolak relokasi di kawasan baru. Mereka lebih memilih untuk kembali ke tempat asal semua, karena mereka merasa telah mengenal persis karakter Merapi. Bahkan meski Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum menurunkan status Gunung Merapi, sebagian dari mereka bersikeras untuk kembali ke kampungnya guna melanjutkan hidup bertani.

Kontadiksi social inilah yang hendaknya mampu dijadikan stimulir untuk mengulurkan kepedulian yang nyata kepada mereka, yang mencakup pendanaan, konsep, tenaga, pemikiran atau apa saja yang mampu mensinerjikan langkah yang taktis, akuran dan tidak menyisakan permasalahan yang baru. . Contoh kasus seperti ini pernah melanda masyarakat Pulau Mentawai yang pernah menuntut relokasi jauh dari daerah pantai, namun tuntutan mereka hingga tahun 2010 belum terealisir hingga terjadilah tsunami yang kedua kali, yang memakan korban jiwa.

Mampukah kita mengusung sebuah langkah penuh nurani seperti 300 relawan yang larut dengan penderitaan mereka, yang sebagian public melabelkan sebagai pahlawan bangsa masa sekarang. Tentu saja bila panggilan nurani ini menyeruak ke semua anak bangsa, maka derita pengungsi Merapi dan korban bencana alam lainnya akan berkurang kepiluannya.
Read More..

Rabu, 29 September 2010

Tantra Kathana X Game Online

Hei para bro & sista khusus ny bagi yg suka/penggila game online mungkin sudah lama ga denger game ini… Tantra .. bagi para penggila game ini saia hanya ingin berbagi link saja.
Karena di Game online indo tantra mungkin sudah tidak ad.. ini saia ingin memberi link agar para pemain tantra / gamers lain ny bias mencoba nya

Tantra Kathana X Ya Walaupun Private Server tapi tetap seru kok..

Keterangan: New Concept Now Server Kathana X has new update : - No more wasting time on Leveling ( extreme fast lvl ) - Reborn is 4x times now - Server Focus on WAR ( KRUMA ) - Item mall price drop to 50% permanent launch on 15 Sept 2010

Keterangan: Setelah maintenance kali ini Level pada karakter di atas lvl 100 akan kami permudah sebesar 50% untuk mempersingkat waktu anda reborn dan leveling

Tanpa banyak basa basi lagi langsung aja yg berminat silahkan mencoba nya untuk Registrasi Game/Download Game Langsung aja Klik


Disini


Hmm Saia juga Bermain lho nick saia Serenity haha .. met mencoba
Read More..

Pengertian Ilmu Sosial Dasar



    PENGERTIAN BUDAYA DASAR
    Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk menkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
    Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Ingris “The Humanities”, diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
    Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetehuan budaya, lebih dahulu lebih diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelempokan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
    1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
    Yang bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah.
    2. Ilmu-ilmu Sosial (social science)
    Yang bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
    3. Pengetahuan Budaya (the humanities)
    Yang bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik , kemudian diberi arti.
    Pengetahuan budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencangkup keahlian (disiplin) srni dan filsafat.
    Basic Humanities adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

    TUJUAN BUDAYA DASAR
    Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
    1. Mengusahaka penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
    2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya.
    3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jauh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
    4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

    HUBUNGAN ANTARA ISD & IPS
    Hubungan dari keduanya antara lain adalah :
    • Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran
    • Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
    • Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial
     
    RUANG LINGKUP ISD
    Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
    • Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
    • Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
    Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.



    NAMA : Rizky Kurnia Handoyo

    KELAS : 1KA31

    NPM : 16110176

    DOSEN : Asri Wulan

    MATA KULIAH : Ilmu Sosial Dasar
    Read More..

    Artikel Ilmu Sosial Dasar

    PANCASILA SEBAGAI KEHIDUPAN SOSIAL

    Suatu bangsa, tulis Carlton C. Rodee (1995), pada hakikatnya ingin melestarikan dirinya serta organisasi negaranya. Pelestarian ini memerlukan jaminan, baik yang langsung dapat dimanfaatkannya untuk mendukung pelestarian tersebut, antara lain berupa kebutuhan materiil dan spiritual, maupun yang tidak memberikan jaminan kepastian dan pengayoman, seperti lazimnya dalam hal jaminan yang berupa ketentuan moral maupun hukum. Pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa keuletan, ketangguhan, dan kemampuan suatu bangsa dalam merespons gangguan dan ancaman itu merupakan kondisi dan sikap yang strategis. Dalam konteks inilah pergulatan ideologi bangsa untuk membangun ketahanan dan daya saing, terutama dalam percaturan global, perlu ditata dan dikelola by design agar produktif dan konsisten. Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh filsuf Prancis, Destutt de Tracy, pada 1796 untuk menjelaskan ilmu baru yang ia rancang mengenai analisis sistematik tentang ide dan sensasi, tentang makna turunannya, kombinasinya, dan akibat yang ditimbulkannya. Menurut Lyman Tower Sargent (1987), ideologi adalah sebuah sistem nilai atau kepercayaan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh beberapa kelompok. Lebih lanjut, Sargent menjelaskan, ideologi dibentuk dari serangkaian sikap terhadap institusi-institusi dan proses-proses dari masyarakat yang bermacam-macam. Ideologi menyediakan sebuah gambaran dunia bagi orang-orang yang mempercayainya, baik yang seadanya maupun yang seharusnya; dan, dalam tindakannya pula, ideologi mengorganisasikan kompleksitas yang hebat dari dunia kepada sesuatu yang sederhana dan bisa dipahami secara agak baik. Berdasarkan pengertian tersebut, ideologi tidak hanya dimiliki oleh suatu negara atau bangsa, tetapi juga organisasi, perkumpulan, kelompok, dan bahkan individu, sekalipun bisa memiliki atau menganut suatu ideologi. Karena tidak mengenal batasan orang atau organisasi, daya rasuk dan sekaligus potensi daya rusak ideologi itu tidak kalah massif dan destruktifnya bagi keutuhan suatu negara dan pandangan hidup bangsa. Sebagai negara-bangsa yang masih berkutat dengan berbagai masalah pembangunan nasional, ketahanan ideology sosial di Indonesia sangat penting untuk mendapat perhatian.

    PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI SOSIAL

    Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
    Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

    1. Makna Nilai dalam Pancasila

    a. Nilai Ketuhanan Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.

    b. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

    c. Nilai Persatuan Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..

    d. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

    e. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.

    2. Nilai Sosial Pancasila menjadi Sumber Norma Hukum Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum. Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fondamental negara) dalam jenjang norma hukum di Indonesia. Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangam yang ada. Perundang-undangan, ketetapan, keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan-peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila. Sistem hukum di Indonesia membentuk tata urutan peraturan perundang-undangan.

    Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan sebagai berikut.

    a. Undang-Undang Dasar 1945

    b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

    c. Undang-undang

    d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)

    e. Peraturan Pemerintah

    f. Keputusan Presiden

    g. Peraturan Daerah Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan perundang-undangan juga menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

    a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
    b. Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)
    c. Peraturan pemerintah
    d. Peraturan presiden
    e. Peraturan daerah.

    Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai dasar (filosofis) negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV. 3.

    Nilai Sosial Pancasila menjadi Sumber Norma Etik Upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai adalah dengan menjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa.

    Rumusan norma etik tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat. Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang etika Kehidupan Berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat

    a. Etika Sosial dan Budaya Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan tolong menolong di antara sesama manusia dan anak bangsa. Senafas dengan itu juga menghidupkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untuk itu, perlu dihidupkan kembali budaya keteladanan yang harus dimulai dan diperlihatkan contohnya oleh para pemimpin pada setiap tingkat dan lapisan masyarakat.

    b. Etika Pemerintahan dan Politik Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif; menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat; menghargai perbedaan; jujur dalam persaingan; ketersediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar walau datang dari orang per orang ataupun kelompok orang; serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Etika pemerintahan mengamanatkan agar para pejabat memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap mundur apabila dirinya merasa telah melanggar kaidah dan sistem nilai ataupun dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara.

    c. Etika Ekonomi dan Bisnis Etika ekonomi dan bisnis dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi, baik oleh pribadi, institusi maupun pengambil keputusan dalam bidang ekonomi, dapat melahirkan kiondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur, berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemampuan bersaing, serta terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi rakyat melalui usaha-usaha bersama secara berkesinambungan. Hal itu bertujuan menghindarkan terjadinya praktik-praktik monopoli, oligopoli, kebijakan ekonomi yang bernuansa KKN ataupun rasial yang berdampak negatif terhadap efisiensi, persaingan sehat, dan keadilan; serta menghindarkan perilaku menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan.

    d. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan Etika penegakan hukum dan berkeadilan dimaksudkan untuk menumbuhkan keasadaran bahwa tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang ada. Keseluruhan aturan hukum yang menjamin tegaknya supremasi hukum sejalan dengan menuju kepada pemenuha rasa keadilan yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.

    e. Etika Keilmuan dan Disiplin Kehidupan Etika keilmuan diwujudkan dengan menjunjung tingghi nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis dan objektif. Etika ini etika ini ditampilkan secara pribadi dan ataupun kolektif dalam perilaku gemar membaca, belajar, meneliti, menulis, membahas, dan kreatif dalam menciptakan karya-karya baru, serta secara bersama-sama menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya etika maka nilai-nilai pancasila yang tercermin dalam norma-norma etik kehidupan berbangsa dan bernegara dapat kita amalkan.

    Untuk berhasilnya perilaku bersandarkan pada norma-norma etik kehidupan berbangsa dan bernegara, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut.

    a. Proses penanaman dan pembudayaan etika tersebut hendaknya menggunakan bahasa agama dan bahasa budaya sehingga menyentuh hati nurani dan mengundang simpati dan dukungan seluruh masyarakat. Apabila sanksi moral tidak lagi efektif, langkah-langkah penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan konsisten.

    b. Proses penanaman dan pembudayaan etika dilakukan melalui pendekatan komunikatif, dialogis, dan persuasif, tidak melalui pendekatan cara indoktrinasi.

    c. Pelaksanaan gerakan nasional etika berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat secara sinergik dan berkesinambungan yang melibatkan seluruh potensi bangsa, pemerintah ataupun masyarakat.

    d. Perlu dikembangkan etika-etika profesi, seperti etika profesi hukum, profesi kedokteran, profesi ekonomi, dan profesi politik yang dilandasi oleh pokok-pokok etika ini yang perlu ditaati oleh segenap anggotanya melalui kode etik profesi masing-masing.

    e. Mengkaitkan pembudayaan etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat sebagai bagian dari sikap keberagaman, yang menempatkan nilai-nilai etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di samping tanggung jawab kemanusiaan juga sebagai bagian pengabdian pada Tuhan Yang Maha Esa.

    Artikel ini saya dapatkan dari sumber untuk melihat klik
    Disini

    NAMA : Rizky Kurnia Handoyo

    KELAS : 1KA31

    NPM : 16110176

    DOSEN : Asri Wulan

    MATA KULIAH : Ilmu Sosial Dasar
    Read More..